
Kolaborasi internasional – Sister City Jakarta x Maputo
Kolaborasi internasional – Sister City Jakarta x Maputo
Membangun Hubungan Kultural Selatan-Selatan
Indonesia dan Mozambique memiliki persilangan sejarah yang hampir sama, dimana kedua negara tersebut adalah negara yang memiliki sejarah kolonial. Kesamaan dalam pengalaman kolonialisme inilah yang kemudian, keberadaan dan posisi kedua negara ini dalam perkembangannya menjadi negara-negara selatan sebagai basis ekonomi negara yang sedang berkembang. Meski Indonesia dan Mozambique sendiri sebenarnya telah memiliki hubungan bilateral dalam beberapa puluh tahun, namun hubungan-hubungan kultural Indonesia dan Mozambique belum menjadi suatu platform bersama sebagai pertukaran (exchange), baik sebagai kesamaan sejarah kultural dari pengalaman kolonial, juga bagaimana pertukaran tersebut menghasilkan pengetahuan dan diskursus baru tentang proses-proses kultural negara Selatan-Selatan dalam dunia global saat ini. Sejauh ini, program kultural selalu dilatari dengan hubungan yang sangat mekanistik pada negara-negara Utara-Selatan, atau bagaimana pertukaran budaya antara negara maju dan negara berkembang yang sifatnya selalu hirarki karena hubungan ekonomi yang juga hirarkis antara negara maju (Utara) dan negara berkembang (Selatan).
Pada dasarnya membangun sebuah program kultural yang bersifat pertukaran, khususnya membangun jejaring kultural antara negara Selatan-Selatan adalah sebuah diskursus baru yang belum berkembang. Hal ini dikarenakan hubungan mekanistik yang cukup lama dari latar kaidah ekonomi dunia, dimana hubungan ekonomi yang hirarki antara negara maju dan berkembang, selalu juga mengandaikan hubungan kebudayaan sebagai bagian dari praktik hegemoni negara Utara. Jejaring kultural Selatan-Selatan, sebagaimana hubungan Indonesia-Mozambique in, adalah diskursus baru yang dihasilkan karena latar masa lalu yang sama sebagai bangsa yang memiliki pengalaman kolonial, juga karena kesamaan kultural ini memungkinkan sebuah kesetaraan yang produktif dari agenda pertukaran yang dibangun.
Sebagai salah satu strategi membangun diskursus baru kultural dari hubungan negara Selatan-Selatan (Indonesia-Mozambique), praktik seni adalah sebuah medium yang sangat terbuka untuk membangun kemungkinan pertukaran yang produktif karena medium seni adalah medium yang sangat setara bagi para pelakunya. Kesejarahan kultural di Mozambique, dimana memiliki sejarah seni tradisi yang cukup kuat, demikian juga Indonesia juga memiliki sejarah seni yang berasal dari tradisnya. Kesamaan kultural ini juga mengandaikan kesamaan ekosistem produksi seni yang dipenuhi oleh inisiasi-inisiasi baik individu dan komunitas yang juga bagian dari kedua negara Selatan-Selatan ini. Pentingnya pertukaran melalui praktik seni ini, setidaknya akan membentuk semacam diskursus baru dan pengetahuan baru bersama karena hubungan Selatan-Selatan, adalah sebuah hubungan yang belum didiskursuskan dalam khasanah ilmu sosial. Satuan Selatan-Selatan sebagai identifikasi sebuah bangsa sendiri pada dasarnya adalah sebuah identifikasi baru, khususnya bagaimana hubungan Afrika dan Asia Tenggara, atau Indonesia-Mozambique sejauh ini masih belum memiliki sejarah pertukaran kultural, dalam program pertukaran secara kultural ini akan menghasilkan semacam apa yang dinyatakan pemikir Gayatri Spivak sebagai esensialisme strategis (strategic essentialism).Sabtu, 23 Oktober 2021 | 15.00 -18.00 WIB
Platforrm Hybrid – ICAD XI- Grand Kemang Hotel, dan Zoom & YouTube Jicon_id
Dance Talk – Jejaring Festival
Opening Speech:
Herry Sudradjat – Duta Besar RI untuk Mozambik
Pengantar:
Hikmat Darmawan – Wakil Ketua 1 Pengurus Harian DKJ
Narasumber :
Quito Tembe – Festival Director KINANI
Siko Setyanto – Komite Tari DKJ
Soni Marti Lova – Festival Director JICON
Nina Nuradiati – Program Coordinator ICAD
Host:
Josh Marcy – Komite Tari DKJ
Performance
Presentasi Hasil Workshop bersama Idio Chichava
Dialog Josh Marcy bersama Idio Chichava
Perfomance peserta workshop